Malem...
Nggak kerasa udah satu tahun sejak nulis di blog ini..
┏┓┏┓。・゚゚・。。゚♡
┃┗┛ appy♡
┃┏┓┃ birth
┗┛┗┛ day*゚
♬。.。.☆。.。♬
Selamat ulang tahun yg pertama sparkling-enkatsu. Yah, telat sih ngucapinnya.. hehe.
Setelah melihat kembali pertama kali saya nulis blog, cukup gila, unik, aneh. Haha.. dan sepertinya keunikan itu berkurang. Artinya, saya sudah cukup waras (dalam hal tulisan). Sedikit bingung mau nulis apa. Mungkin beberapa cerita dari beberapa pihak yg berbeda. :)
:first:
Malam senin ini, malam pertama saya belajar "move on" dari dia. Kemarin adalah akhir dari hubungan tanpa status kami. Saat mendengar bahwa dia sudah memiliki pilihan hati yg lain, saya cukup terkejut. Dia sendiri yg mengatakannya. Rasanya saya ingin berteriak. Sedikit hancur sih, sedikit. Toh sudah lama saya memang ingin sedikit menjauh darinya. Tapi apa daya, saya terlalu lemah oleh godaan.
"Hibur aku, tanggung jawab!" Kataku padanya.
Kemarin adalah bentuk tanggung jawabnya. Kami jalan bersama. Naik motor tepatnya. Menghabiskan waktu seharian bersama, mulai dari Pagi hingga malam, kantor Indosa*, karaoke, hingga berteduh di rumah teman. Cukup puas berteriak saat berkaraoke. Cukup puas bisa bersamanya seharian. Cukup sudah hubungan ini. Cukup sudah mengenang saat-saat bersamanya. Saatnya melangkah maju. Masih banyak hati di luar sana yg menanti untuk dijamah. :) semoga berbahagia masa lalu ku, tunggu aku masa depan ku.
--A man who cant be move
:second:
Langit begitu terang. Saya harus kembali ke koloni. Tapi kemana? Di sini terlalu berbahaya. Bisa saja saya terinjak, atau dibunuh. Semprotan gas itu begitu menyakitkan bagi saya. Saya harus segera kembali. Di mana teman-teman saya? Apa mereka sudah tewas? Itu dia!
"Hey, bangun kamu tidak apa-apa? Tenang, aku akan membawamu kembali ke koloni"
Seketika itu saya menggendong teman saya, mencari jejak untuk kembali ke koloni.
Tidak! Saya terjebak, mereka menjebak saya. Apa saya akan dibunuh? Mereka terlalu besar. Tolong lepaskan saya. Singkirkan benda besar ini, berikan saya jalan! Saya mondar-mandir dari sana sini, namun tidak menemukan jalan keluar. Dia mempermainkan saya. Tolonglah, ada yang sekarat di sini! Tidak ada celah.. ada celah kecil, tapi saya tidak bisa melewatinya, saya menggendong teman saya. Dimana jalan keluar? Kesana kemari, tidak saya temukan celah. Dipanjat pun tetap tidak ada celah di atas. Saya nyaris putus asa. Bagaimana ini?
Tiba-tiba, benda besar itu terangkat.. ada celah! Akhirnya jalan pun terbuka, terimakasih.. terimakasih..
--seekor semut
:third:
Dia belum pulang... akhir-akhir ini dia selalu pulang malam-malam. Saya rindu ketika dia masih sering bercengkrama bersama saya. Bermain, berbicara, makan, hingga tidur bersama. Saya rindu berada di pelukannya. Saya dibiarkan menjadi pajangan di sini.. ketika ia pulang, jarang sekali ia menyentuh saya, melihat pun tidak. Saya iri dengan beberapa teman saya yg berada di atas ranjang yg sama dengannya. Saya? Saya hanya bisa memandanginya dari sini. Usang dan berdebu.
Tapi..., saya akan bersabar menanti di sini. Suatu saat nanti, saya yakin ia akan kembali bermain bersama saya, kami semua. Atau setidaknya, suatu saat nanti saya dan beberapa teman saya akan menemukan seorang anak yg mau bermain bersama kami. Kami akan sabar menanti di sini.. :)
--sebuah boneka