Minggu ke-3, here we come!!
Memasuki minggu ke-3 magang di Kemlu, direktorat Infomed, subdit berita, terasa begitu menyenangkan, jadi semakin terasa seperti kerja beneran. Perginya senior ke negeri tirai bambu, membuat pekerjaan semakin bertambah. :( Kami semakin dikejar batas waktu. Dalam sehari kami (teman saya, ibu pembina dan saya) harus menyelesaikan 3 pekerjaan sekaligus.
*berhenti bentar. ada orang yg masuk kamar seenaknya tanpa ketuk pintu. Sepertinya memang harus saya kasih tulisan, "ketuk pintu sebelum masuk".. *sigh* Mengganggu. lagi-lagi..
merusak mood saja nih orang!*
.............. lalalala..... dubidabidooo.....
ok lanjut.. maaf sebelumnya..
nah, 3 pekerjaan itu bukan pekerjaan yang cukup 15 menit atau 1 jam jadi. Meskipun sudah pro, 1 orang belum tentu 1 jam, 1 pekerjaan jadi. 3 pekerjaan itu diantaranya: kliping, media monitoring, press cable (PC). Kliping, bagi yang sudah pro, jam 12an itu sudah jadi. Masalahnya kami masih pemula. Kliping itu gampang-gampang susah. Guntingnya harus hati-hati, jangan sampai artikel penting ikut kegunting sama artikel dibaliknya, ntar nempelnya gimana? Harus dicopy dulu. Setelah itu nempelnya nggak boleh miring, gambar di artikel nggak usah dicantumin, kecuali itu gambarnya Pak Menlu. Untuk Opini, penulis harus dicantumin. Sewaktu nempelin harus jeli, jarak jangan terlalu jauh, dibuat serapih mungkin. Saya sampe ngulang banyak karena salah.. :( Jadi makan waktu lebih lama.
Selanjutnya, Media monitoring. Di sini kerjanya mencari berita tentang tki/wni, isu nuklir, apec, asean, konflik timur tengah, dll di media online. Untuk cari beritanya harus jeli, kasih tanggal, url-nya, nama medianya apa, darimana. Lumayan lah. Tapi itu juga bukan pekerjaan yang 1 jam bisa selesai. Berita kan selalu update terus, paling nggak tiap jam. Jadi dibatasi, pekerjaan selesai jam 3.
Kemudian, PC. Bukan PC personal computer, tapi PC press cable. Hampir sama seperti media monitoring (medmon), hanya saja ruang lingkup PC lebih sempit. Nggak bisa asal ambil artikel dari sembarang situs. Harus dari situs yang juga punya media massa bersifat nasional, misalnya: media indonesia, kompas, koran tempo, suara pembaruan, suara karya, jakarta globe, jakarta post, dll. Di sini butuh lebih jeli lagi. Ngumpulin berita dibatasi waktunya sampai jam 3. Setelah itu diperiksa Kasubdit yang berwenang. Selanjutnya dikirim ke perwakilan. Begitu semua jadi, masukkan berita yang ada di PC ke 9 pokok politik luar negeri Indonesia.
Begitu lah yang kami kerjakan di subdit Berita. Untungnya, pembina kami begitu baik, apalagi Kasubdit-nya. Setidaknya kami tidak terlalu tertekan dan begitu menikmati apa yang kami kerjakan. :)
Kalau tadi cerita magang, kali ini saya mau cerita uneg-uneg saya di kos.
yang pertama, penghuni kamar depan kos tempat kami bernaung. Entah dia lagi kesal, atau apa, dia pernah pulang-pulang itu membuat gaduh di kamarnya. Gubrak gabruk gitu. Setelah itu muntah-muntah. Bagaimana saya bisa tahu? Ya, kamar cuma dibatasi triplek, suara obrolan saja bisa terdengar. Kata teman saya, penghuni depan lagi mabok. Baunya kecium, gitu katanya. Dia kurang ramah. :/
Kedua, saya benci suara pintu yang berisik. Pintu-pintu di sini itu berisik kalau dibuka. Suaranya seperti dibuka paksa. Seandainya bisa setel volume pintu, mungkin sudah saya mode hening dari dulu.
Ketiga, saya juga tidak suka teman kamar sebelah saya yang suka masuk seenaknya ke kamar saya dan teman sekamar saya. Mereka itu cowok, dan kami cewek, seharusnya ketuk pintu dulu. Hanya saja, seperti yang saya bilang, suara itu mudah terdengar di kamar dekat kami. Kami kurang bisa membedakan itu ketukan untuk kamar mana. Alhasil, ketukan pintu pun jadi membingungkan kami. Dan, sayangnya, kamar kami ini nggak bisa dikunci dari dalam. :(
Terakhir, yang ini sepertinya sudah berakhir. Saya "gilo" atau merasa jengkel, atau mungkin lebih tepatnya jijik dan risih melihat teman saya pacaran di kamar! Pake cium pipi, jidat, peluk-pelukan, tidur bareng. AAAARRGGGH... Saya sudah bilang, itu menjijikkan, tapi si cowok malah tambah cium-cium pacarnya di depan saya. Geez.. menjijikkan. Muak saya. Setiap mereka berbuat begitu di hadapan saya, saya memilih beranjak dengan kasar. Biar sadar. Alhamdulillah, paling nggak mereka nggak begitu lagi di kamar kos saya. Terkadang itu saya nggak habis pikir, mereka itu baru aja pacaran, udah kaya gitu. Parahnya lagi, kemarin sebelum si cowok belum dapet kamar kos, kalo malem dia suka pindah tidur di sebelah pacarnya (teman sekamar saya), saya usir deh. Gila aja.
Itu saja sih uneg-uneg saya. :( Perjuangan saya di Jakarta masih berlanjut. Ayo Semangat!! :)
No comments:
Post a Comment