hoihoi...
Sepertinya saya akan memulai edisi ngalong saya kembali. Typo dimana-mana, jadi harus memeriksa dan ngedit. Maklum, sudah malam, jadi tangan eh.. jari sudah mulai ngelindur.
Akhir-akhir ini hujan turun terus-menerus, ibukota sampai dikepung Jakarta. *lah gimana ituuu?* Hahaha... ya salah satu televisi memberikan tulisan yang salah. -__- Ah.. semrawut dah... Seharusnya saya ini mulai ngetik skripsi, malah nulis di sini. Nulis skripsi itu nggak bisa sembarangan kaya gini sih. Bahasanya harus baku, pake teori, nggak boleh curhat. Ya kali emang skripsi itu diary pake curhat? Sebenarnya ada banyak hal yang terjadi selama ini. Well, namanya juga hidup, kalau nggak ada apa-apa nggak bakalan seru.
Yang udah basi banget kabarnya adalah: temen dekat saya akhirnya putus. Sebelumnya saya sempat menulis sepenggal kisah mereka di post saya. Masih ada sepertinya. Dari dulu mereka memang sudah putus sambung, akhirnya putus juga. Padahal tadinya ya, si cowok katanya mau ngasih pesan terakhir ke ceweknya. Sampe sekarang nggak ngasih juga. Dia memang terkenal cuma bisa janji doang sih... Misalnya dia pernah taruhan bola, kalau kalah janji bakal nraktir temennya pizza. Eh... sampe sekarang nggak dijalanin. Belum sempet bayar traktiran, udah janji nraktir pecel. Kasian tu temen yang dijanjiin. :p Haha.. tapi kalau sama saya, bakal saya tagih terus tu janji, sampai dibayar.
Selanjutnya, saya dapat film seri Sherlock season 3. Season kali ini cukup santai dan nggak banyak mikir. Nggak terlalu banyak penjelasan panjang lebar dari Sherlock 'Cumberbatch' Holmes, nggak kaya season sebelumnya. Tapi, tetep menyenangkan dan manis banget buat ditonton. Saya selalu suka melihat Watson yang dikerjain sama Sherlock, dan betapa perhatiannya Lestrade ke Sherlock. XD
Next, apa yak... Ah... Skripsi...
Daripada bahas itu yang bikin depresi, mari kita bahas hal lain.
Bisa dimulai dari .... dari... dari apa ya...? Ada ide? Hahahaha... mendadak mampet ini.
Entahlah. Nah... lho... belum dapet juga itu ide. Ok biarkanlah jari jemari saya menuliskan hal yang ia inginkan.
Oooh.. iya... ternyata ada beberapa hal yang saya lupakan. Beberapa detail kecil. Barusan saya dikirimi pesan melalui Facebook dari teman saya. Setelah saya lihat catatan pesan sebelumnya, ternyata pernah ada pesan seperti itu. "Meluluhkan hatimu" katanya. saya sama sekali nggak ingat. Hahaha... ya sudahlah. Di pesan itu juga ada satu hal lain. Saya ini alay ternyata. Sepertinya hampir semua orang pernah mengalami fase alay-nya. Jangan-jangan nantinya alay itu merupakan salah satu tahap dalam pertumbuhan emosi seorang anak manusia? Tulisan saya itu lho.. menggunakan "ug", "ea", "humz" dan lain sebagainya bahasa anak remaja. Sekarang jika ditilik kembali, kok rasanya lucu ya? Ternyata bukan hanya saya, sebagian besar pasti pernah mengalami fase itu (menggunakan bahasa sms remaja?). Selain bahasa, selanjutnya adalah status Facebook. Saya jauuuuuh lebih alay lagi. Pernah saya menulis status hampir tiap detik! Yang saya tulis pun sangat tidak penting. Menghitung. Itu yang saya tulis. 1. (beberapa detik kemudian) 2. (lagi) 3. (dan...) 4. (hingga) 5. Sudah.. beitu saja. Dulu saya nggak waras ternyata.
Setelah beranjak mulai agak waras, saya melihat orang lain yang marah-marah di timeline, entah itu twitter atau facebook. Nggak cuma marah-marah aja, kadang curhat, kadang caper. Saya pikir ngapain sih? Kaya nggak punya temen untuk diajak curhat. Padahal ya dulu saya begitu. -__- Ayo ngaku? Ada yang masih begitu? Makanya, sepertinya ini memang sudah jadi bagian dalam tahap pertumbuhan kita. Masa-masa alay, galau, keleus, woles. *Jujur saya nggak ngerti dua kata terakhir.*
Yang jelas generasi kia aan menjadi generasi yang luar biasa aneh. Lihat saja dari cara berfoto. Ada yang dari atas cuma pamer jidat. Dari bawah pamer dagu. Dari atas, nunjukin ketombe sama kutu yang "ngece". Ini gimana kalo nanti ditunjukin ke anak cucu? Padahal dulu foto kakek nenek kita itu keren-keren. Kelihatan anggun dan gagah. Sekarang, mukanya nggak keliatan jelas! Coba bayangin nantinya,
"Cu, ini dulu foto nenek/kakek waktu dulu masih muda"
*nunjukin foto bibir manyun ke depan udah kaya angsa mau nyosor*
Kalo jaman kita aja begitu, 20 tahun lagi kaya gimana ya? Apakah bakal semakin aneh ato genah?
Mari kita lupakan fase alay, lanjut ke era teknologi yang canggih.
Sekarang semua informasi bisa di dapat dari internet. Kita bahkan bakal tau teman kita sedang apa sekarang tanpa perlu bertanya. Udah kaya peramal aja bisa ngerti? Terimakasih Facebook. Kita juga bisa tahu teman kita ada dimana sekarang, dan masih tanpa perlu repot-repot sms, Lu Dimana?. Terimakasih foursquare. Bahkan sekarang kalau kita tersasar pun, kita bisa tau jalan pulang tanpa perlu tanya orang sekitar! Ya, asal ada sinyal, dan pulsa yang memadai. Terimakasih aplikasi penunjuk jalan mobile.
Entah ini suatu kemajuan atau kemunduran. Seolah-olah kita nggak perlu lagi berinteraksi dengan orang lain. Hampir Semua sudah tersedia! Jangan-jangan masa depan akan seperti di film Wall-E. Nggak ada interaksi langsung antar manusia. Semua lewat Gadget. Dan parahnya kita dikendalikan oleh teknologi itu. Banyak film yang sudah sering membahas kondisi di masa depan nanti. Apa itu bakal terjadi? Apakah akan ada era dimana teknologi begitu canggih dan manusia diperbudak oleh teknologi itu?
saya pernah mengalami saat dimana makan bersama keluarga, hampir tidak ada pembicaraan. Semua sibuk ke gadget mereka masing-masing. Saya juga. Kemudian saya sadar, ini benar-benar bodoh. Kami di sini seharusnya untuk berkumpul, bukan asyik dengan gadget dan justru mengabaikan kehadiran anggota keluarga kita... Gadget itu memang penting untuk beberapa hal, tapi jangan sampai itu mengganggu kebersamaan keluarga atau teman yang sedang berkumpul. :D Nantinya kalau setiap orang asyik dengan gadgetnya, bis jadi mereka akan canggung untuk berinteraksi dengan orang lain scara langsung.
Jadi apa inti tulisan ini? NGGAK ADA! Ini kan jari jemari saya yang menulis tanpa disertai teori, alasan pemilihan tema, dan lain sebagainya yang tampak rasional dan pintar. Yang jelas ya edisi ngalong itu edisi dimana jari saya mabok dan tidak sejalan dengan pengetahuan yang telah saya pelajari atau apapun itu. Saya cuma mau nyampah. dan teriak kalau bisa. AAAAAAAAAAAAA.....
No comments:
Post a Comment