Best Survey Site

1/25/2014

Edisi Ngalong #2

Masing ngalong! Akhir-akhir ini insomnia saya kambuh.

Di dunia ini ada begitu banyak orang. Ada begitu banyak sifat dan kepribadian. Jarang ada yang sifatnya sama. Jika dijabarkan peluang kemungkinan ada orang yang memiliki sifat yang sama persis, kemungkinannya akan begitu kecil. Coba saja jabarkan gabungan sifat-sifat yang mungkin dimiliki orang dengan banyaknya orang di dunia ini. Setiap orang akan memliki gabungan sifat yang berbeda dengan gabungan sifat yang dimiliki orang lain. Nggak selalu semua gabungan sifat yang dimiliki bisa akan sama persis seluruhnya dengan orang lain. Pasti ada yang berbeda.

Sebenarnya saya ini ngomong apa? hahahaha....


Begitulah. Ada begitu banyak orang berbeda dan perlakuan yang akan kita berikan pun berbeda. Mungkin kita akan berpikir bahwa mereka berubah, dari yang awal pertemuan kita mengenal bahwa dia adalah orang yang seperti itu, sekarang menjadi orang yang sama sekali berbeda. Bisa saja itu adalah sifat aslinya. Bisa saja saat awal bertemu dia orang yang pendiam dan begitu kita mengenalnya dia orang yang sangat heboh? Atau justru semakin menjauh?

Sepertinya saya kerasukan.. -___-
Ini bentuk penundaan saya terhadap my S. S yg pantang disebut untuk mahasiswa tingkat akhir seperti saya. Sepertinya ini juga bentuk depresi saya. -__- bukan depresi sih, putus asa? kebuntuan? Apapun itu.

Manusia itu memang suling untuk dimengerti. Saya juga kadang sulit mengerti diri saya.

Mungkin saya memang butuh seseorang. HAHAHAHAHA... entahlah. Terkadang saya mengatakan hal itu, tapi beberapa menit kemudian saya seperti tidak membutuhkannya lagi.

Masih ada orang yang mengatakan bahwa hal yang terjadi pada orang lain tidak akan terjadi pada mereka. Padahal suatu saat nanti mereka akan mengalaminya juga. Saat belum terjadi pada mereka, mereka bisa begitu angkuhnya mengatakan tidak mungkin. Ketika sudah terjadi? Mereka menelan ludah mereka sendiri. Bukan hanya mereka, saya juga. Mungkin tanpa disadari, kamu juga?

Saya pernah memarahi teman karena buang sampah sembarangan. Saya bilang hal itu bisa menyebabkan banjir, apa susahnya jalan sebentar dan cari tempat sampah? atau simpan dulu sampahnya di tas, nanti kalau menemukan tempat sampah buang di sana. Apa jawabannya? Ini kan sampah kecil, nggak masalah. Atau, "hehehe.. biarin, tempatku kan nggak bakal banjir". Atau malah marah sewaktu saya bilang begitu. Mereka nggak mikir kalau itu ngerugiin orang lain. Masih banyak orang yang nggak melihat dari sudut pandang orang lain. Masih banyak. Ketika banjir datang, mereka nyalahin pemerintah. Korban banjir beberapa mungkin udah paham, kalau sampah bisa menyumbat saluran air dan jadinya banjir. Tapi yang belum pernah ngerasain banjir? Bodo amat. Mereka malah nyalahin pemerintah. Padahal ya itu juga salah mereka. Mulai dari hal kecil, apa susahnya? Seenggaknya kalau memang masalah banjir bukan karena sampah, tetep aja jangan buang sampah sembarangan. Kalau banjir nanti, pasti sampahnya kena, dan bikin penyakit. Sampah kan juga  bikin kotor. Coba bayangin, rumahmu ada banyak sampah-sampah dari orang yang buang sampah sembarangan di sana. Mau nggak? Enggak kan? Jarang ada yang mikir gimana dampaknya kalau itu terjadi ke mereka. Sumpah, itu jengkelin.

Ada lagi... Dulu saya pernah kecewa dengan teman saya. Katanya pacaran itu jangan sampai berlebihan. Jangan mau dicium-cium. Kemudian saya lihat ada tanda di lehernya. Waktu itu saya masih SMA. Dan melihatnya saya, kecewa. Dia yang mengatakan sendiri. Bukan berarti saya ingin seperti itu. Bukan berarti saya melarang seperti itu juga. Hanya saja... dia tidak bisa menjaga perkataannya.

Saya juga pernah tidak bisa menjaga perkataan. Saya mengatakan bahwa orang lain itu alay, padahal saya juga alay. Kemudian saya menyesal. Masih banyak lagi. Hanya saja kadang saya tidak sadar. Masih perlu instropeksi diri lagi..

Lain kali saya akan berusaha untuk berhati-hati dalam perkataan saya, dan memikirkan kondisi orang lain. :)


No comments:

Post a Comment