Dua pos dalam sehari! Yeeey...
Semenjak trailer When Marnie Was Here keluar, lagu Fine On The Outside terus membayangi saya.
"I never had that many friends growing upTIme won't stop. so we keep moving on ~ OOR-Be The Light
So I learned to be okay with just me
Just me, just me, just me
And I'll be fine on the outside"
Hal yang selalu saya takutkan tiba. Perpisahan. Ketika semua sudah ada di jalannya dan meraih impiannya masing-masing, yang tersisa adalah kenangan ketika kami bersama. Dulu awal saya masuk kampus W, saya tidak terlalu senang. Saya selalu ingin masuk UGM atau UI. Saat awal saya masuk kampus itu, saya jadi kupu-kupu alias kuliah pulang-kuliah pulang. Seiring berjalannya waktu dan teman-teman yang sangat ramah, saya mulai menyukai kampus itu dan enggan beralih atau mendua. Hahahaha...
Mereka semua baik, mereka selalu berusaha mengompakkan diri satu sama lain. Saat awal masuk, angkatan kami melakukan sesi perkenalan ketika kuliah usai. Kami berkumpul di lapangan kampus UNNES di Jalan Menoreh Utara (sekarang jadi Lapangan Lab School Unnes). Saat itu kami memperkenalkan diri masing-masing, siapa nama kami, hobi, asal, dan beberapa hal lain. Sejak saat itu kami rutin kumpul dan nongkrong bareng untuk ngobrol. Nggak cuma bahas hal sehari-hari, kami juga sering berdiskusi tentang isu-isu internasional dan politik (sesuai jurusan kami, hubungan internasional). Kami sering ngumpul dan sekedar bercengkrama di kucingan Pak No, saat itu masih di Lapangan Unnes (sekarang, pindah persis di depan kampus 2). Well, nggak cuma ngumpul aja, foto-foto juga. Hahahaha... pada narsis semua.
Untuk menjaga kekompakan, kami juga pernah janjian untuk mengenakan pakaian dengan warna tertentu pada hari tertentu. Misal hari rabu minggu ini kami mengenakan pakaian warna Hitam, dua minggu lagi mengenakan pakaian warna oranye. Saat pakaian kami kompakan, kami langsung ambil foto bersama satu angkatan. Kami juga sering jalan-jalan bersama, ke bandungan mengunjungi rumah saudara teman kami, ke Jogja karena ada pertemuan mahasiswa HI Jateng dan DIY, ke Magelang untuk menyalurkan bantuan saat Bencana Merapi. Terakhir, kami pergi ke pantai di Jogja sebelum kami sibuk skripsi.
Vivi , Fide dan Saya pernah nunjuk cowok paling keren (bagi kami) di kampus dan mentargetkan cowok tersebut harus dekat sama kami. Mereka berdua berhasil, saya? Hampir, kami sudah dekat, tapi nggak semulus Fide dan Vivi. Luka lama, nggak usah diungkit. :p Saat saya dikecewakan oleh manusia itu, teman saya menghibur saya. Makan-makan, PJ istilahnya Pajak Jomblo. Loh? Jadian aja belom... Hahahahaah.... Paling nggak, sudah nggak PHP lagi... :P
Kami (teman-teman satu angkatan dan saya) meski nggak selalu lengkap, sering mengunjungi rumah beberapa teman. Ngumpul, masak-masak, makan-makan, ngrumpi. Seru lah... Semua berjalan indah, hingga akhirnya negara api menyerang......
Buseeet.... haahaha...
Ya, semua mulai berubah, nggak selamanya kita main-main terus, tugas juga sudah mulai banyak. Kami mulai jarang kumpul satu angkatan, meski tetap kompak di kelas. Mahasiswa baru berdatangan, kami juga berusaha menggandeng angkatan baru untuk dekat dengan kami. Beberapa dari kami mulai dekat dengan mahasiswa baru. Kami sering main bersama dengan mereka. Makan Siang bersama di Pak Bambang, Makan malam bersama di Sartika, dilanjut nyanyi dan ngobrol di atap kos-kosan. Kami juga sering menghasut beberapa diantara kami untuk bolos supaya bisa nonton film di redbox. Film horor selalu jadi favorit kami. Pada saat memasuki ruangan, kami selalu berebut posisi, ketika film mulai main kami saling merapat dan meyakinkan orang di samping kita adalah teman kita, bukan tembok atau hal lain yang nggak kami harapkan. Saya menggenggam tangan Fide, karena takut, atau tutupan jaket kesayangan saya. Arif jadi korban jambak Hima.
Saya paling inget saat nonton Ju-On (kalau nggak salah). Itu si protagonis naik lift, yg dibelakangnya... ah jadi merinding gini. Pokoknya saat itu kami teriak, diam, teriak, diam, teriak, diam, dan terakhir teriaaaaak sekencang-kencangnya. Hahahaha... Sewaktu nonton Woman In Black pada saat adegan terakhir kami juga teriak keras. Setelah nonton film kami selalu keluar dengan lemas, tapi senang.
Kami juga sering jalan-jalan di Javamall, main Pump it Up sambil mesen Tong T*ji. Atau kami ke car free day. Kami sering menggoda satu sama lain. Kami tertawa bersama. Kadang Fide dan Vivi membawa makanan ke kampus, kemudian kami makan bersama. Kami juga memperjuangkan basecamp untuk mahasiswa fakultas kami yang kami gunakan untuk rapat himpunan jurusan, senat dan diskusi... kadang atau malah sering, kami menggunakannya untuk tidur sampai sore. Hahahaha....
Banyak hal yang sudah kami lalui, banyak tawa yang menghiasi kebersamaan kami. Setelah sekian lama kami bersama, pada akhirnya kami terus melangkah ke depan dan jalan yang kami ambil memisahkan kami satu persatu. Tapi kenangan diantara kami akan selalu saya ingat.
Berikut ini saya sertakan tulisan yang dibuat Arif tentang kami...
Judul: :)
There are times of your day when you're suddenly alone, find your mind whirling, hurricanes of memories, past. I look at my ceiling in the middle of the night, contemplating about how my life has been for the past few years. Questions poped into my head, as I remember a simple term of endearment that we always use to call each other: Plewarai...
Do you guys remember, Putri, Noah, Vivi and Putra, when were in Java mall, teasing people by licking ice cream sensually as people passing by and said 'Silakan'?
Do you guys even remember how we turned out to use that 'plewarai' word to call each other? That silly thai movie that bond us together?
Redbox, even when we have our schedules, skip classes just to watch horror movies, screaming really loud and even kicking each others butt, and end up losing our grips when the movie's over?
Karaoke, forgetting images we always tried to make in front of public and reveal our craziness, clumsiness, dancing like a mentally troubled people poured into 4x4 noisy boxes?
Making dishes at vivi's house, messing up with her room, throwing each other jokes then laugh till our stomach hurts?
Stay in my and putra's boarding house, throw your bags in my room then left for putra's room watching movies during Ramadhan 2012?
Having English and Japanese courses in Untag then go look for break fasting dinner then we talked till up late?
Too many guys, just too many of very nice, laughable, lovable, unforgettable memories of us
And it has been wonderful...
Me, Angga and Noah would be graduated by next year. Vivi is already on her way to Jogja starting her post-undergraduate career there. Putra's working in Solo already. Hima is now struggling with work and reach for further academic future. Jullie is now in Salatiga, has her changed in a good way. Anggi is still busy climbing for her second undergraduate degree. Fide is now busy with her at Bina Bangsa School, and probably even continuing her business. Wahyu, as she always be with us also, working on her thesis, in her hometown in Gunungpati. Putri is about to go to Germany. We are all busy with our own stuff, our own lives.
Live must go on, people say. But things I could never let go, are memories of us. Thank you friend for being there for each of us. May God bless us for our future...
And the last thing I remember the most of us... How beautiful and lovable a friendship is...
No comments:
Post a Comment