Best Survey Site

11/01/2011

Menjual Mimpi??

Dua hari ini saya sedang asyik membaca buku, "101 Kisah Bijak dari Jepang". Cukup menarik, banyak dongeng yang memberi saya pelajaran. bahkan terkadang saya memikirkan apabila beberapa hal bisa saya praktekkan.. :p Seperti contohnya, menjual mimpi. yah, memang bukan mimpi sembarangan yang bisa saya jual. harus benar-benar jelas dan ada tanda yang menunjukkan bahwa mimpi itu patut dibeli. nih langsung saja saya kasih ceritanya:

PENJUAL MIMPI

SUATU KETIKA pada masa lalu seorang laki-laki bernama Yanagi sedang berada di Pelabuhan Tanokoshima, di Provinsi Noto. Dia bersama pembantu laki-lakinya bersiap untuk menangkap ikan makarel. Ikan makarel yang dipancingnya hari itu seperti tak ada habisnya. Dia terus menangkapnya dengan penuh semangat.  Pembantu laki-lakinya tidak memiliki kegiatan lain di perahu itu, akhirnya bosan dan tertidur.

Setelah beberapa lama, Yanagi menyadari munculnya tiga serangga secara tiba-tiba, beterbangan mengitari wajah sang pembantu. Mereka terbang keluar masuk lubang hidungnya. Yanagi menganggap hal itu sangat aneh. Mengapa ada serangga di tengah laut seperti itu? Dia lalu menggoyang-goyang tubuh pembantunya. Pembantunya itu kaget dan terjaga dari tidurnya.

Setelah terbangun, lalki-laki itu berkata, "Aku bermimpi sangat aneh. Tiga sosok Buddha yang berada di Marudo berubah menjadi tiga ekor serangga lalu terbang tinggi. Ketika aku akan memastikan kemana mereka pergi, Tuan membangunkanku."

Ketika mendengar cerita itu, Yanagi yang menangkap makna mimpi pembantunya itu berkata,"Itu benar-benar mimpi yang aneh. Aku akan memberimu semua ikan yang kutangkap hari ini jika kau mau menjual mimpimu."


Pembantunya pun menjawab, "Jika mau, Tuan bisa memperoleh mimpiku seharga yang Tuan inginkan." Dia lalu menerima ikan besar hasil tangkapan hari itu dan tersenyum senang pada majikannya.

Yanagi bergegas pergi ke kuil bernama Marudo untuk mengetahui kebenaran mimpi itu. Sama seperti cerita dalam mimpi itu, tiga serangga sedang beterbangan keluar masuk sebuah lubang di tembok kuil. Dia memegang ujung topinya lalu menunggu dan menangkap ketiga serangga iut dengan hati-hati. Setelah itu dia buru-buru pulang dan setiba di rumah melepaskan topi di ruang tamu. Barulah dia sadar bahwa itu bukan serangga biasa, tapi tiga sosok Buddha yang dipahat dengan sangat indah. Patung-patung itu hanya setinggi dua inchi.

Dia tidak mau serakah menyimpan semua patung Buddha itu sendirian. Karena itu, Yanagi menempatkannya di tiga tempat berbeda. Patung Amida Sama To Shoan-ji untuk desanya. Patung Benten Sama diberikan ke sebuah pulau di seberang pelabuhan yang saat ini dikenal dengan Benten Jima, sedangkan yang terakhir, patung Bishamon, dipuja di rumahnya hingga kini.


Pesan bijak:
"Berbagilah kepada sesama merupakan tindakan terpuji, sama halnya, membuat orang lain bahagia juga meninggikan makna keberadaan kita di tennga sesama"






No comments:

Post a Comment